Meraih husnul khotimah dengan shalat Nishfu Sya’ban
Nabi Saw bersabda:
“Barangsiapa menjalankan shalat 100 rokaat di malam nishfu sya’ban, Allah akan mengutus kepadanya 100 malaikat. 30 malaikat akan memberikan kabar gembira dengan pahala di sisi Allah, yaitu surga. 30 malaikat akan menyelamatkan dari siksa api neraka dan 30 malaikat akan menyelamatkan dari malapetaka dunia (Seperti angin puting beliung, longsor, banjir, kebakaran, tabrakan, pesawat jatuh, kapal tenggelam di laut, dll.). Dan 10 malaikat akan menjaga dari tipu daya syetan.”
Rasul bersabda,”Membaca riwayat nabi merupakan ibadah. Membaca riwayat orang-orang sholeh diampuni dosa-dosa oleh Allah. Allah menurunkan rahmat dan menghasilkan barokah, yakni tiap hari terus tambah kebajikan dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Qori membacakan Ali Imron: 133-135. Kita disuruh bergegas menuju ampunan Allah, terutama di Bulan Sya’ban. Masih banyak orang yang melupakan Sya’ban. Padahal, ada peristiwa yang sangat penting, yaitu adanya pergantian buku catatan amal selama setahun pada malam nishfu sya’ban. Buku yang setahun akan ditutup dilaporkan Allah dan diganti dengan buku catatan amalan baru. Mudah-mudahan buku yang akan disetorkan ditutup dengan bermacam-macam kebaikan. Sesungguhnya amal-amal yang baik bisa menghapus dan akan menghapus amal-amal yang tidak baik. Karenanya, kita akan melaksanakan shalat nishfu sya’ban 100 roka’at. Mudah-mudahan diberi kekuatan untuk menjalankan ibadah supaya buku catatan kita ditutup dengan kebaikan, amal-amal sholeh. Jangan ragu menjalankan ibadah shalat nishfu sya’ban 100 roka’at. Dijelaskan oleh Rasulullah yang dimuat dalam Tafsir Al-Kasyaf. “Barangsiapa menjalankan shalat 100 rokaat di malam nishfu sya’ban, Allah akan mengutus kepadanya 100 malaikat. 30 malaikat akan memberikan kabar gembira dengan pahala di sisi Allah, yaitu surga. 30 malaikat akan menyelamatkan dari siksa api neraka dan 30 malaikat akan menyelamatkan dari malapetaka dunia (Seperti angin puting beliung, longsor, banjir, kebakaran, tabrakan, pesawat jatuh, kapal tenggelam di laut, dll.). Dan 10 malaikat akan menjaga dari tipu daya syetan.”
Syetan dan keturunannya melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat syetan. kalau kita niat memerangi syetan, sampai kapanpun tidak akan menang. Apa hikmahnya kita tidak melihat syetan? Agar kita senantiasa berlindung dalam benteng Allah swt, yaitu la ilaha illa Allah. La ilaha illa Allah hishni (benteng Aku), siapa yang mengucapkannya berarti masuk dalam benteng Aku. Kalau keluar dari benteng Allah, pasti celaka, diserang syetan.
Kenapa kita diperintah Segera bertaubat kepada Allah, tidak menunda-nunda. Bagi yang telah mendapatkan talqin dzikir, amalkan dzikir la ilaha illa Allah. Dengan mangamalkan dzikir la ilaha illa Allah, dosa kita dihapus oleh Allah. Kalau kita tidak buru-buru taubat, dikhawatirkan buku catatan amal kita penuh dengan dosa-dosa kita yang tidak diampuni oleh Allah. Dikhawatirkan tidak bisa diterima dengan selamat pada hari kiamat.
Di dalam surat Al-Insyiqaq, buku catatan amal akan dibagikan di hari kiamat. Dengan cara ditaburkan oleh Allah, sehingga mencari pemiliknya masing-masing dan tidak akan tertukar. Barangsiapa menerima catatan amalnya dengan tangan kanan, dia akan mendapatkan hisab yang ringan. Oleh karena itu, hitunglah amal-amal kita sebelum dihitung oleh Allah swt. Apakah kita banyak dosa atau banyak amal sholeh? Apakah kita banyak ingat atau banyak lupa? Banyak pelit atau banyak dermawan? Ini harus dievaluasi. Manusia akan diperiksa seorang-seorang. Punya ilmu digunakan untuk apa? Diberi umur digunakan untuk apa? Diberi rezki darimana mendapatkannya dan digunakan untuk apa? Diberi jasad, digunakan untuk apa? Tentang ilmu, umur, rezki, jasad. Ilmu tidak digunakan untuk beramal. Ini akan membebani hisab dari Allah. Jasad digunakan untuk apa? Ini akan dipertanyakan. Kalau ingin mendapat hisab yang ringan, maka tutuplah catatan amal dengan kebajikan, khususnya nishfu sya’ban.
Barangsiapa yang menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan. Mereka akan kembali berkumpul di hadapan Allah penuh dengan kebahagiaan bersama dengan ahlinya, yaitu kaumnya saat hidup di dunia. Ahli manakib kumpul lagi dengan ahli manakib. Ahli khotaman kumpul lagi dengan ahli khotaman. Mudah-mudahan kita berkumpul lagi di akhirat dalam naungan ridha Allah, syafa’at Rasulullah dan dalam lindungan syafa’at karomah agung Syekh Abdul Qodir Jaelani qs. Rasulullah saw bersabda, Siapa yang mengucapkan la ilaha illa Allah, namun tidak menjaga dirinya dari perbuatan salah, maka disebut bohong. Ahli juga berarti keluarga, kumpul lagi dalam kegembiraan dan naungan Allah swt. Anak terus ke bawah. Ayah terus ke atas.
Siapa yang menerima buku catatan amalnya dari belakang punggungnya, maka mereka akan menjerit dengan histeris, “Celaka aku”. Akhirnya mereka dilemparkan ke dalam neraka sa’ir. Dalam surat Al-Kahfi dijelaskan, pada hari kiamat gunung-gunung dicabut, diperjalankan di angkasa, dilumat jadi debu, lalu bumi akan rata, tidak ada lubang dan gundukan. Manusia dikumpulkan dan tidak akan ada yang terlewat seorangpun. Akan diberikan buku catatan amal mereka, maka terlihatlah orang-orang yang durhaka terbelalak matanya dan mereka berkata,”Celakalah kami, buku apakah ini? Sehingga tidak ada yang tertinggal, baik besar maupun kecil semua tertera dalam catatan amal kita.
Karenanya kita harus benar-benar menjaga amaliyah dzikir jahar dan khofi. Dzikir khofi atau dzikir hati tidak bisa dilihat oleh siapapun, kecuali oleh Allah. Manusia rahasia Aku. Dan Aku rahasia manusia. Tidak ada yang tahu tentang dzikir qolbi ini, karena agung. Ingat atau dzikir kepada Allah lebih agung daripada amalan lainnya. Sebesar biji sawi amalan hati bisa mengungguli segunung amalan jasad. Tapi Malaikat Roqib Atid tidak bisa mengetahuinya, apakah seseorang sedang ingat atau sedang lupa kepada Allah.
Wakil talqin pertama, Mama Abas menyampaikan Malaikat Roqib Atid bisa mencatat amal baik melalui keluar masuknya napas. Keluar masuknya napas diperhatikan oleh malaikat. Bila tercium bau bangkai berarti sedang lupa kepada Allah, atau sedang kufur kepada Allah. Bila napasnya tercium harum, berarti sedang dzikir kepada Allah. Ini berdasarkan hadits,”Orang yang sedang ingat hatinya di tengah orang-orang yang lupa hatinya kepada Allah seperti orang yang hidup di tengah orang-orang yang mati.”
Di dalam Al-Ghunyah dinyatakan, barangsiapa yang melakukan shalat nishfu sya’ban 100 raka’at, maka ditatap oleh Allah sebanyak 70 kali dan masing-masing tatapan-Nya mendatangkan 70 hajat dan yang paling rendah adalah mendapat ampunan dari Allah swt.
Mudah-mudahan Allah Swt memberikan umur panjang ke kita semua sampai malam nishfu sya’ban dan dapat menjalankan shalat nishfu sya’ban dengan ridha Allah dan ikhlas, sehingga buku catatan amal kita di hari kiamat diterima dengan tangan kanan, amien. Mohon maaf kita akan memasuki Ramadhan.
Disampaikan oleh Drs. KH. Sandisi dalam Khidmat Ilmiah Manakib bulan Sya’ban 1438 H. di Pondok Pesantren Suryalaya