Khutbah

Khutbah Jumat: Kedudukan Wanita Dalam Islam

Khutbah ke-1

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ـ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَـٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَـٰتٍۢ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas qudrat dan iradat-Nya, kita masih diberikan nikmat iman, islam, dan ihsan, serta panjang umur dalam keadaan sehat wal ‘afiat, sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini, kita dapat melaksanakan ibadah salat jumat. Semoga ibadah kita diterima Allah SWT. Amin ya rabbal alamin. Salawat dan salam semoga senatiasa dilimpahcurahkan kepada nabi Muhammad SAW, kepada ahli keluarganya, sahabatnya, tabiin, taabittaabiin, dan aulia Allah. Semoga pula kita sebagai umatnya senantiasa mendapat limpahan syafaatnya, amin ya rabbal alamin.

Selanjutnya khatib berwasiat, marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

Baru kemarin, tepatnya tanggal 21 April 2022, bangsa Indonesia memperingati hari RA. Kartini. Bagi kita, Kartini adalah seorang wanita yang menjadi pelopor dan perintis dalam memajukan pendidikan wanita. Kartini berjuang dengan gigih walaupun tanpa memegang senjata, tetapi dengan daya pikir, gagasan dan ide idenya yang berilian mampu mengangkat derajat serta martabat wanita ke kedudukan yang tinggi dengan pria.

Salah satu karya monumental RA. Kartini adalah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini merupakan kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini. Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht. Setelah Kartini wafat, J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Bagi dunia pendidikan Kartini adalah pahalawan literasi.

Dilansir dari lamaan https://literasinews.pikiran-rakyat.com, ada beberapa kutipan istimewa dari buku tersebut:

Baca Juga  Khutbah Jumat; Hikmah Dibalik Musibah Kekeringan

  1. Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangnya.
  2. Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa.
  3. Marilah wahai perempuan, gadis. bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini.
  4. Bermimpilah terus, bermimpilah terus, bermimpilah selama kamu dapat bermimpi! Apa artinya bila hidup tanpa mimpi?
  5. Sekolah saja tidak cukup untuk membentuk pikiran dan perasaan manusia, rumah pun harus turut mendidik.
  6. Dan tidak ada usaha mendidik yang lebih baik selain daripada contoh yang baik, teladan yang patut ditiru orang.

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah

Meniliki beberapa kutipan istimewa di atas, kita sepakat bahwa Kartini adalah sosok wanita pemilik jiwa pejuang. Pejuang dalam membangun peradaban wanita melalui ilmu. Pejuang dalam membangun kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Lalu bagaimana sejatinya Islam memposisikan wanita? Ada beberapa ayat Alquran yang berbicara tentang kedudukan wanita, diantaranya kedudukan wanita dalam menuntut ilmu, bekerja, dan beribadah.

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah

Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu baik laki-laki maupun wanita. Kedudukan wanita dalam hal pendidikan ataupun menuntut ilmu sama dengan kaum laki-laki.  Dengan ilmu, Allah akan meninggikan derajat hamba-Nya. hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat al-Mujadalah ayat 11.

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَـٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَـٰتٍۢ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌۭ

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah: 11).

Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu. Ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Derajat kemuliaanya tidak ditentukan oleh status gender. Bagi wanita, ilmu sangat penting baik bagi dirinya maupun anak-anaknya. Sebab, tanpa bekal ilmu mustahil wanita bisa melaksanakan tugas dan fungsi sebagai istri, termasuk mendidik anak-anaknya dengan baik.

Baca Juga  Khutbah Jum'at: Meraih Ridha Allah di Bulan Sya'ban

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah

Selain dalam mencari ilmu, Islam juga membolehkan wanita dalam bekerja ataupun karier. Dengan tidak melupakan kodratnya sebagai wanita yakni melayani suami dan mendidik anak-anaknya. Selain itu, wanita yang sudah berkeluarga harus mendapat izin dari suami jika bekerja di luar rumah. Sebab, pada hakikatnya perempuan dianjurkan untuk berdiam diri di rumah sebagaimana dalam ayat Alquran berikut ini.

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَـٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًۭا

Artinya: dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab:33).

Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah

Islam mendudukan wanita dalam ketaataan kepada Allah adalah sama dengan laki-laki. Kita perhatikan ayat berikut ini.

إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَـٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتِ وَٱلْقَـٰنِتِينَ وَٱلْقَـٰنِتَـٰتِ وَٱلصَّـٰدِقِينَ وَٱلصَّـٰدِقَـٰتِ وَٱلصَّـٰبِرِينَ وَٱلصَّـٰبِرَٰتِ وَٱلْخَـٰشِعِينَ وَٱلْخَـٰشِعَـٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَـٰتِ وَٱلصَّـٰٓئِمِينَ وَٱلصَّـٰٓئِمَـٰتِ وَٱلْحَـٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَـٰفِظَـٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةًۭ وَأَجْرًا عَظِيمًۭا

Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS.Al-Ahzab (33) ayat 35).

Memperhatikan ayat di atas, wanita dan laki-laki memiliki kewajiban yang sama dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT. Bagi keduanya ampunan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Sufi perempuan, Rabi‘ah al-Adawiyah, misalnya telah menjadi ikon sufi perempuan di abad ke-8 M dengan cinta Ilahi (al-hubb al-ilahi). Dia telah membuktikan bahwa wanita pun bisa melakukan ketaatan yang luar biasa kepada Allah. Rabiah al-Adawiyah bukanlah satu-satunya sufi perempuan yang ada di sejarah Islam. Masih banyak Rabi‘ah yang lain dan mampu pula mewujdukan sikap ketaatan kepada Allah SWT. Karenanya bagi Jalal Al-Din al-Rumi,  perempuan adalah cahaya Tuhan, bukan kekasih duniawi. Perempuan mencipta, bisa kau katakan ia tidak diciptakan.

Baca Juga  Khutbah Jumat; Kewajiban Amar Ma'ruf Nahyi Munkar

Dalam sebuah hadits rasullah SWT bersabda:

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Artinya: Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah. (HR. Muslim dari Abdullah ibnu Umar)

Akhirnya, semoga kehadiran wanita-wanita saleh mampu memotivasi siapa pun untuk meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.  Semoga pula istri kita menjadi sebaik-baik perhisan dunia. Amin ya rabbal alamin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  

Khutbah ke-2 

  اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ. وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ . وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِرَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. ر بَّنَا أَنزِلْنِى مُنزَلًۭا مُّبَارَكًۭا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْمُنزِلِينَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Penulis : Nana Suryana (Khatib Masjid Nurul Asror/Ketua Prodi PGMI Suryalaya)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button