Cakrawala Tasawuf

TQN Suryalaya: Inklusif dan Seimbang

Paham keagamaan ada yang bersifat eksklusif dan ada yang inklusif. Eksklusif yang dimaksud di sini ialah tidak menerima ajaran dari luar. Sedangkan inklusif maksudnya menerima ajaran dari luar yang memenuhi kriteria.

TQN Suryalaya adalah tarekat yang inklusif, karena menerima ajaran dari tarekat apapun asal memenuhi kriteria. Dalam Miftahus Shudur juz 1, hlm. 18, Abah Anom ra merujuk pernyataan Imam Asy-Syadzili ra, Mursyid Tarekat Syadziliyah;

Makanlah makanan yang paling lezat, minumlah minuman yang paling nikmat, tidurlah di atas kasur yang paling empuk, pakailah pakaian yang paling halus, namun perbanyaklah dzikir.”

Abah Anom ra juga merujuk perkataan Mursyid Tarekat Ghazaliah, Imam Al-Ghozali ra (Lihat Miftahus Shudur, juz 2, hlm.25).

Kedua contoh tersebut cukup menjadi bukti bahwa TQN Suryalaya bersifat inklusif, menerima ajaran tarekat dari manapun yang memenuhi kriteria. Diantara kriterianya ialah tidak bertentangan dengan syariat (ajaran Al-Quran dan hadits Nabi Saw). “Hakekat dibatasi dengan syariat,” (Miftahus Shudur, juz 1, hlm. 21).

Sifat inklusif dari TQN Suryalaya membuatnya dinamis, terus berkembang dan berwawasan luas mendunia, walaupun tetap selektif.

TQN Suryalaya juga bersifat seimbang. Abah Anom ra mengutip hadits Nabi saw;

Yang terbaik dari kalian bukanlah yang meninggalkan dunia karena akhirat, juga bukan yang meninggalkan akhirat karena dunia, sehingga meraih dari keduanya.” (Miftahus Shudur, juz 1, hlm. 19).

TQN Suryalaya mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat, khidmat dan dzikir, hablum minallah dan hablum minannas.

Dzikir dapat mengangkat ruhani seseorang terbang menuju Maha Tinggi meninggalkan bumi syahwat. Namun tidak dapat dilupakan, bahwa kita bukan makhluk langit, sehingga harus tetap berpijak di atas tanah dan berkhidmat membantu orang- orang yang membutuhkan.

Baca Juga  Etika sosial dalam Tanbih

Banyak orang yang butuh dengan ekspresi menangis, kebingungan, berada dalam kegelapan, bertanya, dan lainnya itulah antara lain lahan khidmat. Khidmat yang digerakkan oleh energi dzikir, bertujuan menuju Allah dan meraih ridha-Nya, bersama kafilah TQN Suryalaya di bawah bimbingan Mursyid Kamil Mukammil, Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin ra, aamiin.
Wallahu ‘alam

12 September 2023-T08

(Rojaya, Ketua Divisi Kajian dan Literasi Tasawuf DPP LDTQN Pondok Pesantren Suryalaya).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button