Khutbah

Milad Suryalaya Ke-119, Moment Penguatan Sikap Istiqomah

Khutbah ke-1

   الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّـۧنَ رَسُولًۭا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍۢ

الهي انت مقصودي ورضاك مطلوبي اعطني محبتك ومعرفتك

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pertama-tama dan yang paling utama, mari kita panjatkan puja, puji serta rasa syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita berbagai nikmat, terutama nikmat iman, Islam, dan ihsan, karena itulah karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Kita pun bersyukur kepada Allah SWT. atas nikmat panjang umur dalam sehat walafiat, sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat melaksanakan salat jumat dimasjid nurul asror Pondok Pesantren Suryalaya. Semoga ibadah kita hari ini diterima oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya, aulia Allah serta umatnya hingga akhir jaman. Selanjutnya khatib mengajak seluruh jamaah salat jumat, untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT. dengan cara melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pondok Pesantren Suryalaya baru saja memperingati miladnya ke-119.  Satu abad lebih, Pondok Pesantren Suryalaya telah menjadi pelita bagi umat. Di usianya yang ke-119 ini, kita patut bersyukur atas segala kontribusi Suryalaya dalam memajukan pendidikan Islam, menjaga nilai-nilai luhur, mempererat tali persaudaraan, dan dakwah Islam. Suryalaya telah mencetak generasi-generasi terbaik yang menyebarkan kebaikan ke seluruh penjuru negeri. Dalam bukunya Jejak Abah Anom di Asia Tenggara, Dr. Muhammad Kodir, MSi. secara gamblang dan ilmiah memotret bagaiamana Abah Anom memainkan peran dakwah Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiayah (TQN) Pondok Pesantren Suyalaya.

Milad ke-119 bukan hanya sekedar perayaan tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang Suryalaya. 119 tahun bukanlah waktu yang singkat. Suryalaya telah melewati berbagai pasang surut zaman. Di tengah tantangan yang semakin kompleks, kita berharap Suryalaya tetap menjadi benteng pertahanan bagi nilai-nilai keislaman. Semoga Suryalaya terus melahirkan calon pemimpin yang amanah, ulama yang alim, dan manusia-manusia yang bukan hanya sejahtera dalam urusan dunia, tetapi sejahtera dalam urusan akhirat, dan berakhlakul karimah.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Baca Juga  Khutbah Jumat; Dua Obat Mujarab Penyakit Bathin

Keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya tidak terlepas dari dua tokoh besar yakni guru agung, Mursyid TQN Suryalaya, Syaikh KH. Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra dan Syaikh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra. Beliau adalah ulama, waliyullah, mursyid kamil mukamil sekaligus pewaris nabi.

Sebagai mursyid beliau memiliki kedudukan yang penting dalam TQN Pondok Pesanren Suryalaya. Beliau memiliki tugas penting sebagaimana pentingnya tugas rasul.

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّـۧنَ رَسُولًۭا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍۢ

Artinya: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS. Al-Jumu’ah:2).

Tidak saja sebagai seorang pembimbing yang mengawasi kehidupan lahiriayah sehari-hari muridnya supaya tidak menyimpang dalam ajaran Islam dan terjerumus dalam kemaksiatan, beliau juga pembimbing dan pemimpin kerohanian bagi para muridnya agar mampu whusul kepada Allah. SWT.  Oleh karena itu, jabatan mursyid tidak bisa dijabat sembarang orang, sekalipun pengetahuanya tentang ilmu tareqah cukup lengkap, tetapi ada hal yang penting yakni adanya isyarah birasulullah melalui guru mursyidnya dan juga memiliki kebersihan rohani dan kehidupan batin yang tulus dan suci.

Hadirian yang berbagagia

Kita telah menerima talqin zikir dari guru mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya, Syaikh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra. Melalui talqin zikir kita telah melakukan perjanjian antara seorang murid dengan mursyidnya. Dalam Surat Al-Fath (48) ayat 18 Allah SWT berfirman,

 لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَـٰبَهُمْ فَتْحًۭا قَرِيبًۭا

Artinya: Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). Yang dimaksud dengan pohon adalah pohon al-Quran yaitu kalimat Laa Ilaaha Illalloh.

Hal ini dikuatkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi,  rasululah SAW, ‘Akan masuk surga orang-orang yang berjanji serta seia di bawah pohon; (HR. Turmudzi). Ketika kita telah menerima talqin zikir dari guru mursyid, hakikatnya kita telah berjanji setia kepada Allah SWT.  Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fath (48) ayat 10

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَـٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًۭا

Artinya: bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

Baca Juga  Khutbah Jum'at: Meraih Ridha Allah di Bulan Sya'ban

Hadirin siding jumat rahimakumullah

Lalu apa tugas kita sebagai murid selanjutnya? Tugas kita adalah memegang teguh janji setia kepada guru Mursyid tersebut yang diwujudkan dalam sikap istiqomah. Apa yang dimaksud dengan istiqomah?  Istiqomah adalah teguh pendirian. Abu Qosim Al-Qusyairi menjelaskan, ‘istiqomah dalah derajat yang menjadikan urusan-urusan seseroang menjadi baik dan sempurna, dan memungkinkannya untuk mencapai manfaat-manfaat secara tetap dan teratur’’. Karena pentingnya sikap istiqomah, Sayyidina Ali KW mengatakan, ‘’Jadilah kamu pemilik istiqomah bukan penuntut anugrah’’.

Ada tiga jenis istiqomah yang harus kita wujudkan:

Pertama Istiqomah terhadap kemursyidan Syaikh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra.  Secara fisik beliau telah tidak ada, tetapi secara ruhani beliau masih hidup dan masih membimbing murid-muridnya yang tetap itiqomah.

    وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ ۚ بَلْ أَحْيَآءٌۭ وَلَـٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ

    Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya (QS. Al-Baqoroh: 154).

    Kedua Istiqomah dalam mengamalkan ajaran TQN Pondok Pesantren Suryalaya (amalan harian, mingguan, bulanan, dan lain sebaginya) berdasarkan petunjuk dan pedoman yang telah ditetapkan oleh guru mursyid TQN Pontren Suryalaya.

    Ketiga Istiqomah terhadap semua hal-hal yang menjadi bagian dari Pondok Pesantren Suryalaya.

    Bagi yang tetap istoqomah, maka Allah akan memberikan kebaikan yang sangat luar biasa.

    وَأَلَّوِ ٱسْتَقَـٰمُوا۟ عَلَى ٱلطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَـٰهُم مَّآءً غَدَقًۭا

    Artinya: Dan bahwasanya, jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). (QS. Al-Jin: 16).

    Rizki yang banyak adalah kebahagiaan dunia dan akhirat.  Sebaliknya, bagi yang ingkar janji atas perjanjian ter hadap gurunya, maka Allah akan menimpakan akibat dari pelanggaran janji dan kesetiaan tersebut. Dalam tanbih disampaikan,‘’Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri’’.

    فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَـٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًۭا

    Artinya: ‘’Maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”.

    Dalam maklumat No. 03.PPS.V.2002. tentang meningkatan pelaksanaan ibadah dan kewaspadaan, guru mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya, Syaikh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arin ra. telah mengingatkan, ‘’ hendaknya kita bisa menjaga diri agar tidak berbuat yang bertentangan dengan petunjuk, pedoman, tuntunan, bimbingan dann pengjaran yang telah ditetapkan dalam amalan TQN Pondok Pesantren Suryalaya, baik dilakukan sendiri-sendiri maupun secara organsiasi. Bagi mereka yang melakukan penyimpangan atau perekayasaaan terhadapnya, maka Abah tidak ikut bertanggung jawabdan segala akibat yang timbul karenanya menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan’’.

    Baca Juga  Khutbah Jum'at; Pentingnya pendidikan orang tua bagi anak

    Salah satu bentuk penyelewengan tersebut adalah tidak istiqmoah. Tidak istiqomah terhadap kemursyidan, pengamalan ajaran, maupun terhadap hal-hal yang terkait dengan Pondok Pesantren Suryalaya. Dimaklumat terakhir, pangersa Abah Anom mengeluarkan maklumat وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ, وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ, وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ). Kalimat ini bukan hanya doa tetapi harus diwujudkan dalam bentuk istiqomah.

    Hadirin Sidang jumat yang berbahagia

    Milad ke-119 adalah panggilan bagi kita untuk terus menguatakan sikap keistiqomahan. Mari kita wujudkan Suryalaya sebagai pusat pengembangan dan pengamalan TQN Suryalaya, sesuai visi yang ditulis di depan madrasah yakni ‘’tempat orang bertanya tentang Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN)’’.

    Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita, sehingga kita mampu terus berikhtiar meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin yar abbalalamin.

      بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ  

    Khutbah ke-2

     اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ   اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ   اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ  رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ   عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ  


    Penulis: Ketua DPP LDTQN Suryalaya/Khatib Masjid Nurul Asror Pontren Suryalaya

    Related Articles

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Back to top button