Suryalaya: 119 Tahun Mengukir Sejarah Pendidikan Islam yang Moderat
Pada hari Kamis tanggal 5 September 2024, Pondok Persantren Suryalaya telah menginjak usia 119 tahun. Dalam tasyakur Milad ke-119, Pondok Pesantren Suryalaya kembali membuktikan eksistensinya sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan paling berpengaruh di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1905, pesantren yang terletak di Pagerageung, Tasikmalaya ini telah memainkan peran sentral dalam membentuk karakter umat dan bangsa. Salah satu kontribusi terbesar Suryalaya adalah dalam bidang pendidikan Islam yang moderat.
Suryalaya dan Pendidikan Islam Moderat
Pendidikan Islam yang moderat menjadi ciri khas Pesantren Suryalaya. Ajaran Islam yang disampaikan di sini tidak hanya menekankan pada aspek teologi dan ibadah, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan moderasi. Beberapa hal yang menjadi bukti komitmen Suryalaya dalam mengusung pendidikan Islam moderat adalah:
- Tafsir Al-Qur’an yang moderat: Para ulama Suryalaya senantiasa menekankan pada pemahaman Al-Qur’an yang kontekstual dan tidak kaku. Mereka mengajarkan pentingnya memahami maksud dan tujuan wahyu Allah, bukan hanya terpaku pada makna literal.
- Toleransi antarumat beragama: Suryalaya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Hal ini tercermin dalam hubungan harmonis antara santri dengan masyarakat sekitar, baik yang beragama Islam maupun non-Islam.
- Pengembangan ilmu pengetahuan: Pesantren Suryalaya tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga mendorong santri untuk mempelajari ilmu-ilmu umum. Hal ini menunjukkan bahwa Suryalaya menyadari pentingnya pendidikan yang komprehensif untuk menghadapi tantangan zaman.
- Keterlibatan dalam kehidupan sosial: Lulusan Suryalaya banyak yang aktif berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Mereka tidak hanya menjadi ulama, tetapi juga tokoh masyarakat, pengusaha, dan akademisi.
Relevansi Pendidikan Suryalaya di Era Modern
Di tengah maraknya radikalisme dan intoleransi, pendidikan Islam yang moderat seperti yang diajarkan di Suryalaya menjadi semakin relevan. Nilai-nilai yang ditanamkan di pesantren ini dapat menjadi benteng bagi generasi muda dari pengaruh paham-paham ekstrem. Selain itu, lulusan Suryalaya juga diharapkan mampu menjadi pemimpin yang bijaksana dan mampu menyatukan umat.
Tantangan dan Harapan
Meskipun telah banyak berkontribusi, Pesantren Suryalaya juga menghadapi tantangan di era modern. Perkembangan teknologi informasi, globalisasi, dan perubahan sosial budaya menuntut pesantren untuk terus beradaptasi. Namun, dengan sejarah panjang dan tradisi yang kuat, Suryalaya optimis mampu menghadapi tantangan tersebut.
Harapannya, di usia yang ke-119 ini, Suryalaya semakin berkibar sebagai pusat pendidikan Islam yang moderat dan relevan. Kontribusinya dalam membentuk generasi emas bangsa akan terus menjadi inspirasi bagi seluruh umat.
Perayaan Milad ke-119 menjadi momentum bagi kita semua untuk merefleksikan kembali kiprah Pesantren Suryalaya. Sebagai lembaga pendidikan yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa, Suryalaya patut kita apresiasi. Semoga di masa depan, Suryalaya semakin jaya dan terus memberikan kontribusi positif bagi umat dan bangsa.
(Ditulis oleh : Oyib Sulaeman. Dosen Tetap Prodi PGMI IAILM Suryalaya. Pemerhati Pendidikan dan Kesehatan mental)