Kunjungan Mahasiswa UIN SGD Bandung ke Sekretariat LDTQN Kota Bandung
Bandung, Selasa ( 21/5/2024). Sekitar pukul 10.00 WIB tujuh mahasiswa Fak. Dakwah UIN SGD Bandung terdiri dari empat putra dan tiga putri, mengunjungi Mabes Ldtqn kota Bandung di Jl. Kaum No. 14 dalam rangka silaturahmi sekaligus untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PENGEMBANGAN ORGANISASI.
Rombongan tiba di lokasi langsung diterima oleh Bp. H. Pepen Priyatna S.Ag, selaku Ketua Ldtqn kota Bandung dan para pengurus lama sebagai Nara sumber tanya jawab, di antaranya Bp. Kamaludin, selaku koordinator bidang amaliah dan Bp. Abdul Hamid, selaku anggota bidang Kajian Literasi Tasawuf. Pada kesempatan itu pula, Ldtqn kota Bandung didampingi nara sumber Bp. Ust. Dede Rochman, selaku Dewan Pembina Ldtqn kota Bandung.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Ldtqn kota Bandung memaparkan secara garis besar struktur organisasi, kepengurusan lama dan rencana pembentukan serta pelantikan calon kepengurusan era 2024 yad. Ada sekitar tujuh divisi keorganisasian di seluruh Ldtqn PP. Suryalaya, baik di pusat maupun di tingkat daerah/korcam. Diantaranya, bidang Amaliah, bidang Kajian dan Literasi Tasawuf, bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia, bidang Komunikasi, Teknologi dan Digitalisasi, serta bidang Sumberdaya Manusia.
Selain itu, Ketua Ldtqn kota Bandung mengungkapkan proses terpilihnya ia menjadi ketua yang diembani amanah berat namun mulia. Ia menyoroti siapa ‘the man behind the scene’-nya kelahiran Ldtqn ini. Beliau adalah almarhum Bp. KH. Baban yang memiliki andil sangat besar dalam pembentukan dan perkembangan peta dakwah Ldtqn khususnya di kota Bandung.
Di tengah rangkaian sesi kunjungan siang itu, para mahasiswa sangat antusias mengajukan beberapa pertanyaan, bukan hanya mengenai seluk-beluk keorganisasian di tubuh tarikat ( TQN ) kepada ketua Ldtqn kota Bandung, tapi lebih menukik ke persoalan krusial mengenai gegap-gempitanya fenomena pengganti kemursyidan. Ustad Dede Rochman berkenan menjawab isu tersebut dengan tegas dan lugas.
Hadir pada acara kunjungan tersebut, perwakilan lembaga Ibu Bella kota Bandung anggota divisi Kominfo.
Sementara itu, waktu terasa singkat, sedangkan pertanyaan kritis masih dilemparkan Bu oleh satu – dua mahasiswa. Oleh karenanya, maka sesi tanya jawab tersebut dilanjutkan secara tertulis via WhatsApp. (Foto/Dok. Kominfo Kota Bandung , koresponden Pelitahari).