Kitab Al-Jami’ Ash-Shaghier adalah kitab kumpulan hadits Nabi saw yang disusun oleh Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakar As-Suyuthi (wafat 911 H). Kitab tersebut mencakup 359 halaman dibagi dalam dua juz, yakni juz pertama 153 halaman dan juz kedua 206 halaman. Hadits-hadits dalam kitab ini disebutkan statusnya oleh Penyusun dengan rumus huruf shad dan ha berarti hadits shahih, huruf ha berarti hasan dan huruf dhadh berarti dha’if.
Dzikir Jahar dan Khofi dalam Hadits Nabi Saw
Secara umum dzikir apapun seperti tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, asmaul husna maupun lainnya merupakan amalan utama. Dzikir dapat menyelamatkan seseorang dari siksa Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Saw bersabda,”Tidaklah seseorang mengamalkan amalan yang lebih menyelamatkan dari siksa Allah, selain dzikrullah (mengingat Allah).” (Hadits shahih riwayat Ahmad dari Mu’adz) (Juz II, hlm. 147).
Orang-orang yang berkumpul untuk berdzikir, khotaman atau manakiban mendapatkan banyak kebaikan. Rasulullah saw bersabda,”Majelis-majelis dzikir mendatangkan ketenangan kepada mereka (jama’ah dzikir), dikelilingi malaikat, diselimuti rahmat, dan Allah di atas ‘arsy menyebut mereka.” (Hadits hasan riwayat Abi Na’im dalam Al-Hilyah) (Juz II, hlm. 155).
Adapun dzikir jahar (dibaca dengan suara keras) berupa dzikir kalimat tauhid merupakan dzikir yang paling utama. Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca la ilaha illa Allah dengan ikhlas, maka masuk surga,” (Hadits shahih riwayat Al-Bazzar dari Abu Sa’id) (Juz II, hlm. 177). Dzikir kalimat tauhid menurut Ibnu ‘Athaillah merupakan dzikir yang cahayanya paling kuat.
Dzikir kalimat tauhid merupakan dzikir paling utama dan dapat memperbaharui iman. “Perbaharuilah iman kalian. Perbanyaklah membaca la ilaha illa Allah (Hadits shahih riwayat Ahmad dalam Musnadnya dan Hakim) (Juz I, hlm. 143).
Dalam talqin, dzikir yang diajarkan ialah dzikir jahar dan dzikir khofi. Dalil hadits tentang dzikir jahar telah disebutkan di atas. Bagaimana dengan dzikir khofi? Seorang mahasiswa bertanya,”Apakah dzikir khofi ada dalilnya?”. Rasulullah saw bersabda,”Sebaik-baik dzikir ialah dzikir khofi dan sebaik-baik rezki ialah yang mencukupi.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dan Baihaqi dalam Syu’bul Iman. Hadits shahih dari Sa’ad) (Juz II, hlm. 8). Dzikir khofi dapat dibaca kapan saja dan dimana saja. Sambil duduk, berdiri, berjalan, berbaring, dsb kita dapat melakukan dzikir khofi, dzikir dalam hati. Dalam hadits shahih dari Aisyah dijelaskan,”Rasulullah saw berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaannya.” (Hadits shahih riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah) (Juz II, hlm. 117).
Khotaman dalam hadits Nabi Saw.
Ma’rifat dan Ijabah merupakan dua fungsi dari Khotaman. Khotaman berfungsi sebagai dzikir dan doa yang mustajab, karena di dalamnya berisi shalawat, dzikir dan doa pilihan yang mustajab.
Di dalam khotaman ada shalawat Nabi saw. Jika kita membaca shalawat kepada Nabi saw, maka malaikat bershalawat kepada kita. Rasulullah saw bersabda,”Tidak ada seorang hamba yang bershalawat kepadaku, melainkan para malaikat bershalawat kepadanya selama hamba tersebut bershalawat padaku. Maka hendaklah seseorang membaca shalawat atau memperbanyaknya.” (Hadits shahih riwayat Ahmad dalam Musnad dan Ibnu Majah) (Juz II, hlm. 151).
Di dalam khotaman ada istighfar. Rasulullah saw bersabda,”Sebaik-baik doa ialah istighfar.” (Hadits shahih riwayat Hakim) (Juz II, hlm. 8).
Di dalam khotaman ada doanya Nabi Yunus as. “Doanya Nabi Yunus as ketika berdoa dengannya saat berada di dalam perut ikan,’La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimin’. Tidaklah seorang muslim berdoa dengannya untuk apapun, melainkan Allah akan mengabulkan untuknya.” (Hadits shahih riwayat Ahmad dalam Musnadnya, Tirmidzi, Nasai, Hakim dan Baihaqi) (Juz II, hlm. 15).
Surat yang dibaca antara lain surat Al-Ikhlas. Nabi saw bersabda,”Qul huwa Allahu ahad (Al-Ikhlas) adalah sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.” (Hadits shahih riwayat Thabrani dan Hakim) (Juz II, hlm. 87).
Di dalam Khotaman banyak tersebut doa-doa. Rasulullah saw bersabda,”Doa itu senjata orang yang yakin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (Hadits shahih riwayat Abi Ya’la dalam Musnadnya dan Hakim dalam Mustadrak) (Juz II, hlm. 17). Rasulullah juga menegaskan,”Doa memberikan manfaat terhadap apa yang telah terjadi dan hal yang belum terjadi. Maka wahai para hamba Allah hendaklah kalian berdoa.” (Hadits shahih riwayat Hakim) (Juz II, hlm 17).
Demikian beberapa hadits Nabi saw tentang dzikir jahar dan khofi serta bacaan dalam khotaman. Tulisan ini semoga dapat menambah keyakinan untuk mengamalkan amaliyah dzikir dan khotaman dengan istiqomah, sehingga menjadi murid yang taat dan berkhidmah kepada Syekh Mursyid Abah Anom ra, amiin.